Surabaya~nusabarong.online-Jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya menegur 5.624 pelanggar lalu lintas dalam sebulan terakhir. Menurut catatan polisi, sebagian besar pelanggar adalah pengendara roda dua. Mereka diberi surat teguran sebagai pengganti tilang manual yang ditiadakan.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Arif Fazlurrahman menyebutkan, total pengendara motor yang mendapat teguran mencapai 5.545 orang. ”Mayoritas tidak memakai helm ketika berkendara. Jumlahnya mencapai 3.010 teguran,” ujarnya, Rabu(2/11).
Jenis pelanggaran lain yang juga banyak ditemukan adalah lawan arus, boncengan tiga, rambu dan markah, serta knalpot brong. Arif prihatin dengan banyaknya surat teguran yang dikeluarkan jajarannya. Kondisi itu menandakan belum semua pengendara punya kesadaran mematuhi peraturan. ”Edukasi akan semakin kami giatkan sebagai tindak lanjut,” katanya.
Dia menyatakan, surat teguran tersebut merupakan terobosan yang diterapkan sejak Operasi Zebra bulan lalu. Sebab, saat itu penindakan terhadap pelanggar difokuskan pada tilang elektronik.
Dalam prosesnya, kata Arif, pemberian surat teguran dianggap efektif. Berdasar evaluasi, kebijakan tersebut lebih menyentuh hati pelanggar. ”Mereka mengakui kesalahannya dan berjanji tidak mengulangi,” ungkap dia.
Menurut dia, janji itu secara tidak langsung akan membentuk kesadaran pelanggar. Jadi, potensi mereka untuk kembali melanggar peraturan bisa ditekan. ”Faktanya, sebagian besar pelanggar lalu lintas sebenarnya tahu kesalahannya. Namun, mereka tetap melanggar dengan berbagai alasan,” jelasnya.
Arif menuturkan, surat teguran itu sejalan dengan instruksi pimpinan untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi. Dasarnya, tidak sedikit pelanggar yang berterima kasih kepada petugas yang memberi teguran. Mereka merasa diingatkan. Tidak langsung dihakimi.
Dalam surat teguran yang dibuat, pihaknya menggunakan bahasa yang tidak kaku. Diharapkan, pesan mengingatkan mudah diterima. Di bagian atas, misalnya, disebutkan bahwa dokumen itu bukan tilang, melainkan tanda cinta. Begitu juga di bagian bawah. ”Ada kalimat ’Kami menyayangimu. Kami peduli denganmu karena keluarga menunggu di rumah’,” tandasnya.
Pewarta: Mahmudi
0 Komentar