Jember, nusabarong.online - Beredar sebuah video diakun facebook yang menunjukkan adanya dugaan alih fungsi lahan perkebunan yang terletak di Desa Tugusari, dan Desa Curah kalong, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Pengirim video menyebutkan setidaknya ada 3 titik lahan yang diduga beralih fungsi dari tanaman keras menjadi tanaman pertanian, yang karena itu warga sekitar terdampak banjir ketika musim hujan.
Saat ditemui media ini, pengirim video yang bernama asli Muhammad Yunus itu, mengatakan kalau lahan-lahan yang diduga beralih fungsi itu sudah sejak sekitar 10 tahun lalu.
"Saya tidak tau pasti itu aturannya bagaimana, yang jelas ada dugaan alih fungsi lahan secara ilegal, dan karena itu warga sekitar terdampak banjir, bahkan setahun lalu kalau gak salah pernah rumah warga yang berada disekitar lahan itu rumahnya tertimbun lumpur dengan ketebalan kurang lebih setengah meter," ungkap Yunus.
"Keluhan warga itu bukan sekali dua kali, kalau dilihat dalam video banjir kiriman dari kebun pada pertengahan januari 2022 itu, jelas kebun terkesan abai dengan keselamatan masyarakat sekitar, dan itu sudah terjadi sejak sekitar sepuluh tahunan, lebih kalau perlu," imbuhnya.
Lebih lanjut Yunus menjelaskan yang paling terdampak parah adalah pemilik lahan persawahan di wilayah Curahkalong, disitu di hampir sepanjang aliran sungai yang airnya kiriman dari kebun, tanahnya tergerus, "saya pernah lihat langsung ada banyak sawah warga yang sebagiannya longsor, dan aliran susuk (sungai kecil ;red) itu sekarang menjadi sungai besar dengan kedalaman kurang lebih 25 meter, karena itu juga, kebun itu pernah disomasi warga, tapi menurut warga, kebun seperti tidak perduli, itu lebar mas, kalau sampean mau lihat, nanti saya antar kelokasi, sekalian juga saya antar kepemilik-pemilik sawah yang tergerus," tegas Yunus .pada Rabu(13/12/2023).
Pimpinan Perkebunan Tugusari saat dikonfirmasi beberapa wartawan di kantornya melalui manajemen perkebunan Alif mengatakan, peralihan fungsi lahan harus dirubah dulu undang undang nya dengan tegas menjawab tidak ada alih fungsi lahan perkebunan yang dimaksud. Untuk perkebunan Tugusari sejak dulu ditanami pohon karet. dan untuk lahan yang akan di tanami kakao (coklat) sekali lagi ditegaskan tidak ada alih fungsi lahan, ujar Alif.
Lebih lanjut lagi terkait adanya penanaman atau tanaman musiman Alif menjawab tidak ada, sedangkan untuk luas lahan kebun Tugusari kurang lebih ada 1000 hektare.
Menurut Alif di sini tidak lahan kosong itu semua sudah dilubangi untuk persiapan penanaman baru yaitu penanaman Kakao, untuk penanaman kakao tersebut, luas kurang lebih 40 hektare.
Sejauh ini masyarakat sekitar kebun kalau ada apa selalu komunikasi dan koordinasi dengan pihak perkebunan, selama ini tidak ada komplain atau teguran dari masyarakat ataupun keluhan, kondisi dan situasi perkebunan dan masyarakat aman aman saja, pungkasnya.
Tim
0 Komentar