Surabaya, Nusabarong.online
Tegalboto Memanggil ke-2 sebuah acara yang unik pun keren, direncanakan dihelat pada November-Desember 2022 dengan presentasi tema "Era Baru Dalam Semangat Sinergitas".
Tegal Boto Memanggil membawa pesan moral tentang refleksi diri secara komunal usai krisis yang menimpa negeri setelah wabah COVID-19, memberi spirit tentang apa yang seharusnya dihayati dari cawan intelektual masa lalu dan kini. Hal tersebut berelasi dengan eksistensi Universitas Jember (Unej) dan organisasi alumnusnya, yakni Kauje dalam memaknai kembalinya upaya membangun cita-cita bersama dengan menghadirkan para tokoh-tokoh alumni.
Tegalboto adalah sebuah daerah dimana Kampus Unej berdiri, yang dalam Dies Natalisnya yang ke-58 tahun tahun ini menantang alumni-alumni terbaiknya untuk pulang dan berbuat yang terbaik untuk almamaternya.
Tegalboto memanggil yang digemakan dari ujung Timur Pulau Jawa tepatnya di kota Jember itu menggelar serangkaian program-program kreatif. Para millennial akan hadir dengan kontes vlog para tokoh alumnus, juga kajian-kajian ilmiah dengan program seminar yang menghadirkan birokrat, politisi, akademisi sampai usahawan sukses yang diseleksi dari peran dan kontribusinya secara global, regional pun nasional.
Selain itu, gelaran kultural berupa instalasi seni dan panggung budaya tradisi Pandalungan (Jawa-Madura) serta workshop jurnalisme digital yang menandai young journalism day di bulan Desember, pun hiburan-hiburan dan pergelaran karya-karya UMKM di kota Jember.
Program Tegal Boto Memanggil-2, merupakan kelanjutan dari program sebelumnya, tahun 2019. Diinisiasi oleh sejumlah kelompok-individu, terdiri dari para intelektual, orang-orang kreatif dan sejumlah jurnalis dan profesional yang tergabung di Keluarga Alumni Universitas Jember (Kauje) dan didukung oleh Prof.Achmad Subagio (penemu tepung mocaf) yang saat itu mengepalai Lembaga LP2M di Unej.
Sejarah, Tokoh dan Kepemimpinan Sejarah
berawal dari 58 tahun yang lalu, sejak bertemunya dr. R. Achmad, R. Th. Soengedi dan R. M. Soerachman mendirikan perguruan tinggi di Jember pada tanggal 1 April 1957, ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia Triumviraat.
Panitia Triumvirat tersebut pada tanggal 5 Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas Tawang Alun yang menjadi cikal-bakal Universitas Jember dari wilayah Jawa Timur kita kenal hingga saat ini.
Pertemuan sejarah masa lalu yang cukup panjang dan tantangan masa kini selama beberapa dasawarsa telah menempa Universitas Jember dalam melahirkan sosok-sosok yang berkontribusi kongkrit pada bangsa.
Sewajarnya saat Dies Natalis, Unej menampilkan mereka sebagai usaha untuk menjawab tantangan zaman dan menjadi tauladan bagi yang masih muda terutama mahasiswa Universitas Jember.
Kekuatan kebersamaan berbuat yang terbaik untuk membangun kolaborasi sesuai dengan motto Unej yang sangat dekat dengan pembangunan manusia yang utuh dan kelak menjadi para pemimpin yang handal, yakni: Karya Rinaras Ambhuka Budi, Gerbang Mangesti Aruming Bawana.
Calon pemimpin, seharusnya belajar sejak muda berkarya selaras membuka budi pekerti, mengedepankan nalar dan moral untuk mengungkap kebenaran dan berkontribusi konkret bagi semesta dan sesama manusia.
Kolaborasi Unej dan Kauje juga bisa termanifestasi pada paradigma anyar metode kependidikan di Kemendikbud dengan program "Merdeka Belajar".
Para mahasiswa dapat belajar secara langsung pada tokoh-tokoh dan para pemimpin di bidangnya masing-masing dari Alumni Unej yang telah berprestasi dan mendapatkan posisi strategis di sejumlah profesi di masyarakat luas.
Sejumlah Tokoh Tauladan
Dari sekian tokoh yang didapuk untuk mengisi acara Tegalboto Memanggil ke-2, diantaranya adalah Anis Hidayah, yang menjadi pembicara dan figur sentral untuk kompetisi vlog milenial.
Perempuan pemberani dan pintar pun seorang aktivis dalam pembelaan hak hidup layak dari buruh migran ini juga akan menjadi salah satu nara sumber seminar. Tokoh lainnya, Anis alumnus dari Fakultas Hukum Univer.
(Red/Singgih)
0 Komentar