JEMBER- nusabarong.online- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kabupaten Jember menggelar audensi dengan jajaran pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Selasa (08/10/2024).
Audensi yang dilaksanakan di Senja Cofee & Kitchen, Jl. Merak, Kedawung Kidul, Gebang, Jember, berlangsung “gayeng” dan penuh kekeluargaan.
Ketua DPD SWI Jember, Suyono HS., memperkenalkan jajaran pengurus dan anggota SWI Jember kepada para pimpinan OJK di Jember yang membawahi wilayah eks Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekarkijang).
Harapannya, kata Suyono, melalui kegiatan audensi ini, nantinya bisa berlanjut dengan terjalinnya sinergi dan kolaborasi antara OJK dengan para wartawan anggota SWI di Jember.
Kerjasama tersebut, menurut Suyono, tidak terbatas hanya dalam kegiatan publikasi dan pemberitaan. “Kami di SWI Jember, juga punya departemen-departemen yang bisa diajak berkolaborasi dalam kegiatan pembinaan masyarakat,” ujarnya.
Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid yang didampingi sejumlah jajaran pimpinan, menyambut baik kegiatan audensi bersama anggota SWI Jember.
“Ini awal yang baik, mudah-mudahan kita terus bisa bersinergi dan berkolaborasi, meski tidak harus secara formal melalui MoU (memorandum of understanding),” jelasnya.
Mohammad Mufid, yang baru tiga bulan bertugas di Jember, mengaku sudah terbiasa berkolaborasi dengan teman-teman media, saat bertugas di Jakarta.
Karenanya, kerjasama dengan media ini, bisa ia lanjutkan dengan rekan-rekan media di Jember. Menurut Mufid, dari penelusurannya di lapangan, ternyata Kabupaten Jember mempunyai potensi sumberdaya ekonomi yang besar.
“Saya lihat Kabupaten Jember punya destinasi wisata pantai yang sangat indah, seperti Watu Ulo dan Papuma. Demikian juga dengan Kabupaten Lumajang dan wilayah lainnya,” ujarnya.
Namun, menurut Moh. Mufid, potensi yang ada belum digarap secara optimal, sehingga perlu bersinergi dengan melibatkan berbagai pihak untuk menggarap potensi yang ada.
Dijelaskannya, tugas pokok dan fungsi OJK sebagai lembaga otoritas terkait jasa keuangan, dengan melakukan pengawasan terhadap seluruh industri jasa keuangan di Indonesia yang meliputi industri Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Pembiayaan, Dana Pensiun, dan Industri Jasa Keuangan lainnya, termasuk Industri Keuangan Non Bank/IKNB.
Menurut Mohammad Mufid, OJK juga akan terus memperkuat peran dan fungsinya di daerah dengan harapan dapat menjawab ekspektasi pemangku kepentingan terhadap OJK yang semakin tinggi.
“Terutama pelaksanaan tugas pengawasan yang makin luas, termasuk market conduct, program edukasi dan literasi, serta analisis perekonomian daerah dan upaya memfasilitasi dukungan bagi pengembangan industri/komoditas unggulan yang efektif dengan tetap menjunjung tinggi pengawasan prudensial yang baik,” jelas Kepala OJK Jember.
Salah satu kegiatan yang sedang digarap OJK Jember, menurut Moh. Mufid, bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Jember, melaksanakan tahapan pra-inkubasi program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang sudah dilaksanakan di Pantai Pancer, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Tahapan pra-inkubasi EKI tersebut terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, yaitu pemetaan potensi daerah serta identifikasi kebutuhan maupun strategi pengembangan desa keuangan inklusif.
Kegiatan ini menurutnya, bertujuan untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat melalui penguatan infrastruktur dan perluasan agen-agen keuangan di perdesaan.
“Disamping untuk mengembangkan usaha mikro dan kecil, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ekonomi lokal. Dalam hal ini OJK akan mengajak stakeholder dari kalangan perbankan untuk bersama-sama memperkuat ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Melalui dialog yang berlangsung “gayeng” Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid, mengaku terkesan dengan para wartawan anggota SWI DPD Jember. Ia mengaku bangga, karena banyak anggota SWI yang juga terlibat aktif dalam pembinaan kegiatan UMKM.
“Saya nantinya akan sering melakukan kegiatan pertemuan dengan banyak pihak, termasuk stakeholder terkait. Biasanya, kita akan melibatkan UMKM dan potensi ekonomi lokal untuk terlibat, baik dalam bentuk jamuan maupun oleh-oleh atau souvenir lainnya, silakan produk binaan teman-teman SWI bisa diikutsertakan,” lanjutnya. ***
Red/Salman
0 Komentar